Home » 7 Sunnah dan Amalan Hari Jumat

7 Sunnah dan Amalan Hari Jumat

No comments

Hari Jumat adalah hari raya umat Islam. Pada hari ini kita disunnahkan untuk memperbanyak amalan, baik berupa zikir, sedekah, membaca Al-Qur’an dan bershalawat. Pada hari Jumat juga ada waktu mustajab di mana doa tidak ditolak.

Merujuk pada hadis, ada beberapa amalan yang secara khusus ditekankan untuk dilaksanakan pada hari Jumat. Berikut amalan-amalannya:

1. Membaca Surat Al-Kahf

Salah satu sunnah di hari Jumat adalah membaca surat Al-Kahf. Ada dua versi riwayat tentang waktu membaca surat Al-Kahf. Riwayat pertama menyebutkan di malam jumat (HR. Ad Darimi no. 3273), dan riwayat lainnya menyebutkan hari Jumat secara umum.

Rasulullah ﷺ bersabda:

مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ فِي يَوْمِ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ مَا بَيْنَ الْجُمُعَتَيْنِ

Siapa yang membaca surat Al-Kahf di hari Jumat, maka ia akan disinari cahaya di antara dua Jumat (Sunan Baihaqi Shaghir no. 545).

2. Membersihkan Diri

Salah satu sunnah Jumat adalah membersihkan diri. Hal ini meliputi mandi seperti mandi besar atau janabah, dan memotong kuku dan merapikan rambut tubuh, seperti memotong kumis, merapikan janggut, meminyaki rambut kepala, dll.

Rasulullah ﷺ bersabda:

إِذَا جَاءَ أَحَدُكُمُ الْجُمُعَةَ فَلْيَغْتَسِلْ

Apabila kalian datang ke masjid untuk shalat Jumat, maka mandilah sebelumnya (HR. Bukhari no. 877).

Allah menjanjikan ganjaran ampunan pahala bagi orang yang melakukannya. Rasulullah ﷺ bersabda:

لاَ يَغْتَسِلُ رَجُلٌ يَوْمَ الْجُمُعَةِ، وَيَتَطَهَّرُ مَا اسْتَطَاعَ مِنْ طُهْرٍ، وَيَدَّهِنُ مِنْ دُهْنِهِ، أَوْ يَمَسُّ مِنْ طِيبِ بَيْتِهِ ثُمَّ يَخْرُجُ، فَلاَ يُفَرِّقُ بَيْنَ اثْنَيْنِ، ثُمَّ يُصَلِّي مَا كُتِبَ لَهُ، ثُمَّ يُنْصِتُ إِذَا تَكَلَّمَ الإِمَامُ، إِلاَّ غُفِرَ لَهُ مَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْجُمُعَةِ الأُخْرَى

Tidaklah seseorang mandi di hari jumat, membersihkan seluruh tubuhnya, meminyaki rambutnya, memakai wewangian, lalu berangkat shalat Jumat, dan tidak mendobrak shaf yang telah terisi, lalu ia melaksanakan shalat wajib, kemudian ia mendengarkan khutbah Imam dengan tenang, kecuali Allah akan mengampuni dosa-dosanya antara Jumat hari ini dengan Jumat berikutnya (HR. Bukhari no. 883).

3. Memakai Wewangian

Sesudah membersihkan diri, muslim dan muslimah disunnahkan untuk memakai wewangian sebelum melaksanakan shalat Jumat.

Jika kita perhatikan, terdapat hikmah kepekaan sosial dalam sunnah membersihkan diri dan memakai wewangian, yaitu anjuran untuk tidak mengganggu orang lain dengan bau yang tidak sedap.

Saat shalat Jumat, saf dirapatkan sehingga sangat mungkin bagi kita untuk tercium bau satu sama lain. Oleh karena itu, syariat menganjurkan untuk membersihkan diri dan berparfum sebelum shalat.

4. Menyegerakan Shalat Jumat

Menyegerakan shalat di awal waktu adalah sunnah yang utama. Secara khusus, para sahabat meriwayatkan bahwa mereka bersama Rasulullah ﷺ terbiasa menyegerakan shalat Jumat di awal waktu.

Salah satunya riwayat sahabat Anas bin Malik ra.:

كُنَّا نُبَكِّرُ بِالْجُمُعَةِ

Kami dahulu biasa menyegerakan shalat Jumat (HR. Bukhari no. 905).

5. Qailulah setelah shalat Jumat

Pada kondisi umum, qailulah adalah sunnah tidur sejenak di siang hari agar kuat melaksanakan ibadah di malam hari. Waktunya bisa sebelum waktu zuhur atau setelahnya. 

Namun, di hari Jumat, para sahabat terbiasa tidur siang setelah shalat Jumat. Oleh karena itu, mereka menyegerakan shalat Jumat di awal waktu lalu melaksanakan qailulah setelahnya.

Sahabat Anas bin Malik ra. meriwayatkan:

كُنَّا نُبَكِّرُ بِالْجُمُعَةِ، وَنَقِيلُ بَعْدَ الْجُمُعَةِ‏

Kami biasa shalat Jumat di awal waktu, lalu qailulah setelah shalat Jumat (HR. Bukhari no. 905).

6. Bersedekah makanan

Salah satu kebiasaan umat muslim di zaman Rasulullah ﷺ adalah berbagi makanan kepada sesama muslim, terutama setelah Jumat.

Sahabat Sahl bin Sa’d ra. bercerita, “Jika ada hal yang membuat kami gembira di hari Jumat, maka (salah satunya) adalah karena ada seorang ibu paruh baya di antara kami yang memasakkan untuk kami akar pohon bayam bit dicampur barley.”

Beliau kemudian melanjutkan, “Setelah shalat Jumat, kami akan datang ke rumah beliau lalu memakan hidangan yang telah disediakan. Kami tidak makan siang ataupun qailulah kecuali setelah shalat Jumat (HR. Bukhari no. 5403).”

7. Memperbanyak shalawat dan doa

Tidak ada batas waktu untuk bershalawat. Kita dapat bershalawat di mana pun dan kapan pun. Kendati demikian, kita sangat dianjurkan untuk banyak bershalawat di hari Jumat karena Rasulullah ﷺ bersabda:

أَكْثِرُوا عَلَىَّ مِنَ الصَّلاَةِ فِى كُلِّ يَوْمِ جُمُعَةٍ فَإِنَّ صَلاَةَ أُمَّتِى تُعْرَضُ عَلَىَّ فِى كُلِّ يَوْمِ جُمُعَةٍ ، فَمَنْ كَانَ أَكْثَرَهُمْ عَلَىَّ صَلاَةً كَانَ أَقْرَبَهُمْ مِنِّى مَنْزِلَةً

Perbanyaklah shalawat kepadaku di setiap hari Jumat, karena sungguh shalawat umatku diperlihatkan kepadaku setiap hari Jumat. Siapa yang paling banyak shalawatnya, dialah yang paling dekat denganku (Sunan Baihaqi Kabir no. 7418).

Di hari Jumat juga terdapat waktu mustajabnya doa. Rasulullah ﷺ menganjurkan umatnya untuk mencari waktu tersebut karen keistimewaannya. Beliau ﷺ bersabda:

يَوْمُ الْجُمُعَةِ ثِنْتَا عَشْرَةَ ‏”‏ ‏.‏ يُرِيدُ سَاعَةً ‏”‏ لاَ يُوجَدُ مُسْلِمٌ يَسْأَلُ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ شَيْئًا إِلاَّ آتَاهُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ فَالْتَمِسُوهَا آخِرَ سَاعَةٍ بَعْدَ الْعَصْرِ

Hari jumat itu dibagi menjadi 12 jam x 2. Tidaklah seorang muslim berdoa di waktu ini, kecuali Allah akan memberikannya. Oleh karena itu, carilah waktu tersebut di jam-jam setelah waktu shalat Ashar (HR. Abu Dawud no. 1048). 

Itulah sunnah-sunnah Jumat. Semoga kita dapat mengamalkannya dan membagikan info ini kepada saudara-saudara kita. Aamiin.[rdp]

Wallahu a’lam bi ash-shawab.

+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
1
+1
0
+1
0

Bagikan artikel ini

Leave a Comment